GROZNY, CHECHNYA (voa-islam.com) - Lebih dari satu
juta orang berkumpul di Grozny, Chechnya pada hari Senin (4/9/2017)
untuk memprotes kekejaman pemerintah Myanmar terhadap Muslim Rohingya,
menurut Kementerian Dalam Negeri Rusia.
Pengunjuk rasa di Grozny, ibukota Chechnya, membawa plakat dan
spanduk yang menuntut diakhirinya pembunuhan orang-orang tak berdosa di
negara bagian Rakhine, Myanmar, di mana akhir bulan lalu pasukan
keamanan Myanmar melancarkan tindakan keras yang dilakukan terhadap
Muslim Rohingya yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Hentikan Genosida di Myanmar", "Hentikan Genosida Muslim Rohingya",
dan "Hentikan Pembunuhan Muslim Myanmar," terbaca kata-kata di plakat
tersebut.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Rusia sekitar 1,1 juta orang,
termasuk ribuan dari daerah tetangga, berkumpul dalam demonstrasi
tersebut, yang diakhiri dengan shalat Dzuhur di masjid pusat Grozny,
yang juga dikenal sebagai Hati Chechnya.
Sejak dimulainya tindakan militer Myanmar terhadap komunitas Rohingya
di negara bagian Rakhine pada 25 Agustus, ribuan Muslim Rohingya telah
melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.
Sebanyak 87.000 pengungsi Rohingya tiba di Bangladesh dalam 10 hari terakhir, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Senin.
Laporan-laporan media mengatakan bahwa pasukan keamanan Myanmar telah
menggunakan kekuatan yang tidak proporsional, menggusur ribuan warga
desa Rohingya dan menghancurkan rumah mereka dengan mortir dan senapan
mesin.
Kawasan ini telah melihat ketegangan yang merebak antara populasi
Budha dan Muslim sejak kekerasan komunal meletus pada tahun 2012.
Sebuah tindakan keras yang diluncurkan Oktober lalu di Maungdaw, di
mana Rohingya menjadi mayoritas, menyebabkan sebuah laporan PBB mengenai
pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh
aparat keamanan.
PBB mendokumentasikan pemerkosaan massal, pembunuhan - termasuk bayi
dan anak kecil - pemukulan brutal, dan penghilangan paksa Muslim
Rohingya. Perwakilan Rohingya mengatakan sekitar 400 orang dibunuh
selama tindakan keras tersebut. (st/aa)
No comments:
Post a Comment