PETIKAN KHOTBAH
SHALAHUDDIN AL AYYUBI
Kita memohon kepada Alloh
yang maha Agung maha tinggi, tempat kita menujukan segala puji dan
syukur kepada-Nya, yang telah melimpahan bimbingan dan ketenangan hati
serta meredakan segala apa yang telah menganiaya dan menghancurkan jiwa
dan raga hamba-Nya. Dimanakah kehormatan kita saat ini sebagai ummat
Islam ? Dimanakah gelora semangat kita sebagai orang-orang yang beriman.
Selama
ini tidak henti-hentinya kita mengagumi orang kafir atas yang mereka
yakini, atas apa yang mereka perbuat. Sungguh sangat tidak pantas kita
melakukan hal itu. Disinilah letak kelemahan kita sebgai orang beriman
yang meyakiniAlloh sebagai
Rabb semesta alam. Ternyata kita sendirilah yang tidak memiliki
semangat. Tidak satupun ummat muslim yang merespon dan memenuhi
panggilan jihad. Tidak satupun yang berusaha meluruskan kesalahan yang
telah terjadi. Mereka hanya diam terpaku menyaksikan sirnanya kejujuran
yang dan sikap keterus terangan. Persatuan apa yang telah berhasil
dicapai ummat Islam? Tujuan apa yang mereka kejar? Pertolongan apa yang
telah mereka berikan kepada saudara-saudara mereka? Berapa banyak uang
yang mereka pinjam dan mereka habiskan? Kekayaan apa yang berhasil
mereka kumpulkan dan berapa banyak yang telah mereka bagi-bagikan untuk
menolong sesama mereka?
Di
tanah mereka tidak ada lagi seorang pemimpinpun, tidak ada lagi seorang
dermawanpun, yang berlomba-lomba memberikan dukungan, yang saling
berlomba-lomba diantara sesamanya sendiri membangun pertahanan yang
kuat. Jika dihadapkan pada keadaan dimana mereka diminta utnuk
mengorbankan jiwa dan raganya untuk membela dan mempertahankan agama,
maka mereka akan mengelak dan berbalik mundur. Sebaliknya mereka terus
membiarkan orang kafir bertindak sekehendak hati mereka. Baik langsung
maupun tidak langsung mereka terus membantu orang kafir membuat dan menimbun senjata. Mereka membiarkan orang-orang kafir mengpergagah diri maju ke depan dan menjadi pemenang perang. Seluruh apa yang mereka buat dan sikap dermawan yang mereka tunjukkan sama sekali bukan ditujukan untuk membantu dan membela kehormatan agamanya.
Sebaliknya
ummat selalu terus menerus dilemahkan dan dibiarkan mengalami degradasi
moral. Akibatnya ummat Islam menjadi ummat yang lalai dan pemalas.
Mereka jatuh terlena terhadap keadaan sekeliling dan tidak memiliki
gairah serta semangat untuk menegakkan kehormatan agamanya. Jika -
walaupun hal ini dilarang Alloh
- Islam menarik diri dari pusat kekuasaan, Islam melanturkan kejayaan
dirinya, Islam menunpulkan pedangnya, maka tidak satupun ummatnya dari
barat maupun timur, jauh maupun dekat, yang bersedia tampil maju kedepan
mengobarkan semangat untuk menegakkan kalimat Alloh , tidak satupun yang memilih untuk berpihak kepada kebenaran menghadapi kesombongan dan kepalsuan.
Kini
saatnya bagi kita untuk bangkit. Telah tiba saatnya bagi kita bersama
membuang selimut kemalasan. Saatnya sekarang memanggil dan mengumpulkan
mereka, laki-laki yang dalam urat nadinya masih mengalir darah keimanan.
Kami yakin (ia berbicara tentang dirinya sendiri dan sekelompok kecil
orang-orang mukmin yang bergabung dengannya dan kemudian berkembang
menjadi kelompok besar), kami yakin , segala puji hanyalah bagi Alloh
Rabb semesta alam, alhamdulillah atas limpahan pertolongan-Nya sehingga
keikhlasan dan kesungguhan hati serta ibadah kepada Nya terus
berlangsung. Insya Alloh orang kafir akan hancur, dan iman serta
keimanan akan tegak menjulang”
Abu Shahma
Kitab Ar Rawadatain.
No comments:
Post a Comment